BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SMK
Farmasi BHS adalah Sekolah Menengah Kejuruan dalam bidang farmasi yang pada
setiap tahun siswa-siswinya diwajibkan untuk mengikuti kegiatan KI (Kunjungan
Industri). Dimana latar belakang dari kegiatan kunjungan industri ini adalah
agar siswa dapat mengerti akan pemanfaattan sumber daya alam yang berguna untuk
kesehatan dan juga siswa dapat mendapat pengetahuan yang belum didapatkan dari
sekolah.
Bangsa
Indonesia sangatlah kaya akan sumber daya alamnya, yaitu bahan-bahan alami.
Oleh karena itu kita harus mengelolah itu semua dengan baik dan efisien agar
menghasilkan suatu produk yang diterima dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
1.2 Tujuan Kegiatan
1.
Agar siswa mengetahui cara memproduksi
jamu dengan baik
2.
Agar siswa mengetahui mesin-mesin
produksi
3.
Agar siswa mengetahui cara kerja dipabrk
yang baik dan yang harus dilaksanakan.
4.
Agar siswa mengetahui lebih banyak
tentang beragam tanaman obat (simplisia).
5.
Agar siswa mengetahi cara-cara mengolah
obat tradisional yang baik.
BAB II
ISI
2.1 PT. Air Mancur
2.1.1
Propil PT. Air Mancur
1.
Identitas
Perusahaan Air Mancur
Nama :PT. Air Mancur
Deskripsi
: Perusahaan ini bergerak dalam
bidang produk Herbal & Minuman
Kesehatan
Alamat :
Jl. Raya Solo, Sragen KM 7 Palur Solo,
Jawa Tengah
Kategori :
Pabrik / Manufaktur
No.Telp : 021- 42800575, 42800577
Homepage : http://www.airmancur.co.id/ .
2.
Visi
dan Misi Perusahaan Air Mancur
v Visi
ü Untuk
menjadi pemimpin pasar di Indonesia dalam produk-produk kesehatan alami.
v Misi
ü Untuk
menghasilkan obat-obatan herbal, minuman kesehatan, kosmetik dan suplemen
makanan dengan inovasi dalam bahan-bahan alami, nilai tambah tinggi dan manfaat
kesehatan kepada masyarakat.
ü Untuk
mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi melalui nilai dari produk-produk
berkualitas.
ü Untuk
memenuhi Stakeholder melalui pertunjukan perdana di atas rata-rata industri.
ü Untuk
mempertahankan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan di atas rata-rata industri,
selanjutnya meningkatkan pangsa pasar di kategori produk masing-masing.
ü Untuk
membangun sumber daya manusia yang handal dan kompeten dalam fungsi
masing-masing.
2.1.2
Kegiatan
di PT Air Mancur
1.
Sejarah
PT. Air Mancur
PT. Jamu Air Mancur pada mulanya
merupakan industri rumah tangga yang dirintis oleh Lambertus Wono Santoso yang
didirikan di Pucang Sawit Surakarta dengan tenaga kerja hanya berjumlah 11
orang. Pada awal berdirinya proses sortasi, pembersihan bahan, penggilingan dan
pengemasan masih dikerjakan secara manual. Produk kemudian dipasarkan di
Jakarta oleh L.W. Santoso, dan karena terinspirasi dengan sebuah air mancur
yang ada di Jakarta maka perusahaan ini dinamakan ” Air Mancur”. Tanggal 23
Maret 1963, L.W. Santoso mengajak dua orang rekannya yaitu Kimun Ongkosandjojo
dan Rudi Hindrotonojo untuk memperbesar usaha dengan menyewa sebuah pabrik
lengkap dengan mesin giling yang terletak di Wonogiri. Pada tanggal 23 Desember
1963 industri rumah tangga ini resmi berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan
nama PT. Air Mancur yang berkedudukan di Wonogiri.
Pada tanggal 1 Januari 1964 seluruh
kegiatan dipindahkan dari Pucang Sawit ke Wonogiri dengan tenaga kerja
berjumlah 50 orang. Tahun 1969 jumlah karyawan mencapai 68 orang sehingga
ruangan menjadi sempit. Oleh karena itu perusahaan mendirikan gedung baru di
jalan pelem Wonogiri yang mulai digunakan pada tanggal 5 Oktober 1969,
sementara Pucang Sawit digunakan sebagai gudang bahan baku. Pesatnya kemajuan
yang dialami perusahaan diimbangi dengan mendatangkan mesin- mesin giling dan
mesin tumbuk baru. Jumlah tenaga kerja terus mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu sehingga pada tahun 1973 telah mencapai sekitar 1000 karyawan. Pada
tahun ini mulai dibangun pabrik lagi di Palur tepatnya di Dusun Tegalharjo,
kelurahan Dagen Kecamatan Jaten Karanganyar, karena keperluan ruangan kerja
yang mendesak maka pada tanggal 24 Februari 1974 L.W. Santoso segera meresmikan
pabrik di Karanganyar itu walaupun sebenarnya pembangunannya belum selesai
seluruhnya.
Pada perkembangan selanjutnya dibangun
lagi pabrik baru pada tahun 1976 di Desa Jajar, Kleco dalam Kota Surakarta.
Peresmian pabrik baru di Kleco yang disediakan untuk kegiatan logistik dan
laboratorium penelitian dan pengembangan ini dilakukan oleh Departemen
Kesehatan RI pada tanggal 10 Desember 1976. pada tahun 1978 di bangun lagi
pabrik baru di Desa Giriwono, kira-kira 4 km dari arah Wonogiri kota ke arah
Solo. Dari tahun ketahun PT. Jamu Air mancur terus mengalami kemajuan yang
cukup berarti, pada tahun 1995 dibangun lagi perusahaan di Jetis khusus untuk
memproduksi kosmetika. Namun PT. Jamu Air Mancur bukan berarti tanpa masalah,
karena pada tahun 1997 mendapat musibah dimana salah satu bagian dari pabrik
yang terletak di Palur yaitu bagian pengemasan mengalami kebakaran sehingga
untuk proses pengemasan di pindahkan ketempat terdekat dengan Unit Palur yaitu
Celep yang terletak ± 400m dari Unit Palur. Karena kota Solo semakin padat maka
lingkungan kota tidak boleh didirikan industri.
2.
Macam-macam
proses produksi jamu
Lokasi
Unit yang ada di PT. Jamu Air Mancur beserta proses yang
dilakukan
antara lain:
1. Unit
Produksi Palur, untuk proses pengolahan jamu serbuk dan obat luar
a. dalam
bentuk padat.
2. Unit
Produksi Jetis, untuk pengolahan produk kosmetik.
1. Unit
Produksi Pelem, untuk pengolahan produk makanan dan minuman.
2. Unit
Produksi Klampisan untuk pengolahan produk makanan dan minuman
3. Unit
Produksi Celep, untuk proses pengemasan jamu serbuk dan obat luar
a. dalam
bentuk padat dengan menggunakan mesin.
1. Pengelolahan Bahan Baku
Pengolahan
bahan baku yang ada di PT. Air Mancur lebih jelasnya
adalah
sebagai berikut:
1.
Sortasi
Sortasi
adalah suatu kegiatan untuk menghilangkan suatu kotoran atau benda-benda lain
yang ada pada bahan. Sortasi dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan bahan
baku dan kotoran yang terbawa pada saat penerimaan awal, misalnya kotoran
tersebut berupa tanah, kerikil, debu atau benda asing lainnya dan bahan baku
yang tidak sesuai SAM juga dipisahkan dan begitu juga dengan bahan yang cacat,
bahan yang berjamur.
2.
Pencucian
Pencucian yang dilakukan di PT. Jamu Air
Mancur terdiri dari 2 tahap. Pencucian pertama dengan air bersih dilakukan
sebanyak tiga sampai berulang kali mengunakan bak bertingkat. Sedangkan untuk pencucian
kedua mengunakan cairan disenfektan.
3.
Penyaringan
Penggorengan yang dilakukan pada bahan
baku adalah jenis goreng sangrai yaitu penggorengan tanpa memakai minyak.
Contoh bahan yang disangrai antara lain botor dan kedawung. Proses penggorengan
kedawung bertujuan untuk mengelupas kulit.
4.
Pengeringan
Pengeringan yang dilakukan di PT. Jamu
Air Mancur digunakan pada bahan yang mengalami proses pencucian. Bahan-bahan
tersebut adalah umbi-umbian, akar-akaran dan jenis rimpang. Tujuan dari proses pengeringan
adalah untuk menghasilkan keseragaman kadar air dari bahan-bahan tersebut yaitu
kurang dari 10%.
5.
Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran bertujuan untuk
memenuhi standar keseragaman bahan dan untuk memudahkan proses selanjutnya.
Pengecilan ukuran dilakukan agar bahan mempunyai ukuran yang sama.
6.
Standarisasi bahan
Untuk mencapai bahan yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh PT. Jamu Air Mancur dilakukan proses yang disebut standarisasi
bahan. Bahan yang biasa dilakukan proses standarisasi adalah bahan yang telah
dilakukan pengecilan ukuran yaitu daun- daunan, akar-akaran, umbi-umbian dan rimpang.
7.
Peracikan.
Bahan baku yang telah melalui
proses-proses diatas, selanjutnya masuk dalam proses peracikan. Peracikan bahan
baku dilakukan berdasarkan order dan bagian produksi sesuai perencanaan dari
PPC (Plan Product Control). (PT. Jamu Air Mancur, 1999:26-32)
2.
Stuktur
Organisasi Perusahaan
Manajemen PT. Jamu Air Mancur yang
berhubungan dengan aktivitas langsung dengan aktifitas produksi di Unit
Produksi Palur dibagi menjadi beberapa departemen yang bertangung jawab kepada
masing-masing General Manager (GM). Berikut ini adalah bagian dari
masing-masing pembagian beserta dengan tugasnya:
1.
Departemen Plan Manager.
a.
Merencanakan, mengarahkan dan mengevaluasi seluruh proses
produksi
sesuai target yang telah ditentukan.
b.
Menyusun dan melaksanakan rencana mingguan berdasar surat perintah mingguan.
c.
Mengatur kebutuhan karyawan seperti makan siang, poliklinik, dan penggajian.
2.
Departemen Quality Control.
Departemen Quality Contol (QC) merupakan
departemen yang akan mengontrol kualitas produk di PT. Air Mancur. Dan
bertanggung jawab terhadap mutu produk yang dihasilkan, departemen ini juga merangkap
sebagai penanggung jawab atas sanitasi perusahaan, pemberian nomor batch,
melaksanakan pemeriksaan bahan baku jamu dan bahan bantu jamu secara makroskopis
dan mikroskopis, dan lain sebagainya.
3.
Departemen Technical
Bertanggung jawab dalam hal perawatan
mesin dan memperbaiki jika ada kerusakan.
4.
Departemen SSH ( Safety, Sanitasi, Hygene)
a.
Membentuk gugus keselamatan kerja di seluruh Unit PT. Jamu Air
Mancur.
b.
Mengkoordinir pemeriksaan air produksi bekerjasama dengan QC dan
PDAM.
c.
Pemeliharaan fasilitas MCK.
d.
Menangani sanitasi Pabrik.
5.
Departemen Treasury
a.
Mengarahkan dan mengawasi proses pengolahan seluruh keuangan berkaitan dengan
kebutuhan perusahaan
b.
Melaksanakan pembayaran hutang piutang perusahaan, penggajian, dan penydiaan
kas beku untuk tiap unit.
c.
Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan berkaitan dari agen dan distributor,
meliputi data-data tagihan dan surat-surat pembekuan.
6.
Departemen Accounting
a.
merencanakan ,mengarahkan dan mengawasi seluruh administrasi pembekuan perusahaan dan distributor.
b.
Melaksanakan pengolahan administrasi dan perhitungan pajak perusahaan.
c.
Menyiapkan faktur pajak standar untuk agen jamu.
7.
Departemen Purchasing
a.
Merencanakan dan mengawasi semua proses pengadaan bahan kebutuhan perusahaan
meliputi bahan produksi dan non produksi.
b.
Pengadaan Etiket dan Non Produksi.
c.
Pengadaan bahan Simplisia dan Farmasi.
8.
Departemen PSO (Product Supply Operation)
a.
Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan penyimpangan bahan baku
b.
Bertanggung jawab terhadap penyimpangan Etiket.
9.
Departemen Informasi dan teknologi.
a.
Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi proses teknologi informasi di seluruh
PT. Jamu Air Mancur.
b.
Mengkoordinir dan mengendalikan pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan hardware
dan software.
c.
Melaksanakan perawatan dan perbaikan program pengggajian pada SDM di seluruh
Unit/Lokasi.
d.
Perawatan seluruh program data resep jamu dan semua produk PT.
Jamu
Air Mancur. (PT. Jamu Air Mancur, 1999:5-7)
3.
Laboratorium
Perusahaan
1.
Laboratorium Farmakognosi
Pengawasan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan mutu bahan baku, contohnya penawaran dari suplier bahan baku.
Sampel yang akan dibeli diuji keaslian dan kadar kandungan zat berkhasiatnya
sesuai dengan yang ditawarkan dan kadar zat berkhasiat yang terkandung memenuhi
Standar Air Mancur (SAM). Pemeriksaan menyangkut makroskopis bahan dari bentuk,
warna, bau dan rasa dan pemeriksaan makroskopis dengan mikroskop untuk lebih
menguatkan dan dapat melihat konsentrasi dalam bahan. Pengawasan lain yang dilakukan pada saat jamu
setengah jadi yang telah distandarisasi, bahan diperiksa secara mikroskopis
dengan melihat menggunakan mikroskop bentuk fisik dan konsentrasi dalam bahan
campuran. Laboratorium Farmakognosi menentukan bahan baku dan bahan setengah
jadi secara fisik apakah sesuai SAM untuk selanjutnya ditandai kelolosan uji
farmakognosi untuk dilakukan proses produksi jamu. Tugas lainnya adalah membuat herbarium basah
dan kering dari simplisia yang masih utuh sebagai contoh standar baku PT. Air
Mancur. Mengumpulkan data untuk syarat pendaftaran produk jamu baru dan
mendokumentasikan tentang tanaman obat dari segi botani baru dan tanaman dari
segi botani kultur teknis. Fungsi
Laboratorium Farmakognosi menyangkut determinasi, isolasi dan pemurnian setiap
zat yang terkandung dalam simplisia dan melakukan pengembangan pemeriksaan ke
arah sintesa dari zat berkhasiat yang telah diisolasi laboratorium Fitokimia.
1.
Laboratorium Fitokimia
Pengawasan
bahan baku oleh laboratorium ini yaitu memeriksa kadar zat yang terkandung
dalam simplisia secara destruksi, destilasi dan ekstraksi atau sesuai dengan
prosedur penetapan sesuai spesifikasi dari masing-masing bahan. Kadar zat yang
diperiksa diantaranya adalah kadar tanin, minyak atsiri, minyak lemak,
alkaloid, kumarin, kurkumin, dsb. Pemeriksaan kuantitatif untuk bahan baku di
laboratorium fitokimia yaitu memastikan kandungan kadar dari simplisia yang
sudah distandarisasi sesuai dengan SAM, pemeriksaan di laboratorium ini
dilakukan secara reaksi kimia. Pemeriksaan untuk bahan setengan jadi termasuk
kontaminasi oleh logam berat, kadar air dan kadar abu.
Tugas lain meliputi penentuan berat jenis,
rotasi optik, indeks bias, pH zat berkhasiat dari bahan baku serta menetapkan
kadar bahan pembantu.
2.
Laboratorium Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi meliputi produk
setengah jadi maupun produk jadi. Pemeriksaan produk jamu serbuk dan obat luar
dalam bentuk cair antara lain jumlah angka bakteri, jumlah kapang/khamir dan
bakteri patogen.
Laboratorium Mikrobiologi unit Palur
menggunakan metode hitungan cawan atau Por Plate (metode taburan) untuk
memeriksa total mikroba dan untuk mengidentifikasi adanya bakteri Escherichia
coli dan Salmonella.
3.
Laboratorium Fabrikasi
Laboratorium sebagai pusat keluar masuk
bahan yang akan diperiksa. Kegiatan yang dilakukan antara lain pemberian nomor
batch, kode produksi setelah bahan diperiksa sesuai spesifikasi masing-masing
di laboratorium pengawasa mutu dan telah ditandai kelolosan uji. Pemeriksaan
untuk produk bentuk serbuk yaitu memeriksa derajat kehalusan memakai cara
pengayakan mess 120 atau sesuai spesifikasi serbuk yang dianalisa. Memeriksa derajat
kehalusan serbuk, sifat serbuk dalam penyeduhan dan serbuk yang berlendir dalam
jangka waktu tertentu.
Untuk produk dalam bentuk kapsul,
tablet, pil, obat luar dalam bentuk padat dilakukan uji waktu hancur, uji
kekerasan dan keseragaman bobot. Tugas lainnya antara lain memeriksa dan ikuti
mengawasi kandungan zat aktif berkhasiat dalam produk dan menentukan tanggal
kadaluarsa untuk uji stabilitas. Yang dilakukan lainnya yaitu stabilitas
kemasan, pemeriksaan stabilitas fisik dari produk baru yang akan diproduksi.
Laboratorium fabrikasi berfungsi
sebagai tempat menyimpan arsip, mencocokkan tiket atau kemasan sesuai SAM
(Standar Air Mancur), membuat proses verbal dari arsip laboratorium produk jamu
yang akan dimusnahkan.
4.
Laboratorium Sentral Instrumentasi
Sampel
yang dikerjakan dilaboratorium Sentral Instrumentasi adalah :
ü Simplisia
(Bahan alam yang siap diproses menjadi jamu)
ü Produk
percobaan dari R & D ( Research and Development)
ü Produk
jadi
ü Stabilitas
produk jadi
ü Bahan
mutu
ü Kemasan
ü Produk
pesaing
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pengertian
obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniyah dan rohaniyah pada
manusia atau hewan, memperelok bagian badan.
Pengertian
obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan dari
tumbuhan, bahan dari hewan, bahan mineral, sediaan galenik, atau campuran dari
bahan-bahan tersebut, secara tradisional yang telah digunakan berdasarkan
pengalaman.
1.2 Saran
1.
Jika mempunyai perusahaan farmasi, hendaknya
dikembangkan agar dapat tumbuh sukses secara maksimal
2.
Jaga kedisiplinan, kebersihan, dan keamananm
agar produk yang dihasilkan maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.airmancur.co.id
http://www.princessmomokawaii.blogspot.com/2009/
makasih share pengetahuannya :)
BalasHapus