Jumat, 30 November 2012

Farmasi

OBAT dapat di definisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. Salah satu kualitas obat yang paling mengherankan ialah mempunyai beraneka ragam kerja dan efek pada tubuh. 
Setiap produk farmasi tertentu merupakan formulasi yang unik tersendiri. Disamping ramuan terapeutik yang aktif, formulasi ini pun masih mengandung sejulah unsur-unsur nonterapeutik. Unsur-unsur ini pada umumnya dihubungkan sebagai bahan tambahan farmasetik, bahan pembantu atau bahan yang dibutuhkan, dan melalui pemakaiannya, suatu formulasi akan menimbulkan komposisi yang unik dan penampilan fisiknya yang khas, termasuk kedalam bahan-bahan tambahan ini pengisi, pengental, pembawa, surfaktan, penghancur pada tablet, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi rasa, zat pewarna dan zat pemanis.
Untuk menjamin stabilitas obat dalam suatu formulasi dan efektifitas kelanjutannya umur obat pada lazimnya, maka prinsip-prinsip kimia, fisika farmasi, mikrobiologi dan teknologi farmasi harus diterapkan. 
Begitu hasil produk farmasi dibuat ia harus diatur dengan tepat, apabila diharapkan si pasien mendapatkan manfaatnya secara maksimum. Obat harus diminum dalam jumlah yang cukup pada waktu-waktu yang tertentu dan untuk jangka waktu yang ditetapkan untuk mencapai tujuan pembuat resep. Efektifitas obat harus dinilai kembali ada tenggang waktu yang teratur dan perlu dilakukan penyesuaian dan pengaturan dosis atau perencanaan dosisnya.
SEJARAH FARMASI, obat-obatan dalam bentuk tumbuhan dan mineral, telah jauh lebih lama dari manusianya sendiri. Penyakit pada manusia dan nalurinya untuk mempertahankan hidup, setelah bertahun-tahun, membawa kepada penemuan-peneman. Penggunaan obat-obattan, walaupun dalam bentuk yang sederhana, tidak diragukan lagi, sudah berlangsung sejak jauh sebelum adanya sejarah yang ditulis, karena naluri orang-orang primitif untuk menghilangkan rasa sakit pada luka dengan meremdamnya dalam air dingin atau menempelkan daun segar pada luka tersebut atau menutupinya dengan lumpur, hanya berdasarkan pada kepercayaan. (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi IV Howard C.Ansel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar